Minggu, 31 Januari 2016

10 Hal yang Harus Diketahui Tentang Virus Zika

Virus zika yang mewabah di benua Amerika memicu kekhawatiran di berbagai negara, termasuk Indonesia. Alasannya, vektor virus zika adalah nyamuk Aedes aegepty yang juga banyak terdapat di Indonesia, dan merupakan vektor demam berdarah dengue.

Saat ini, virus zika telah menyebar di setidaknya 23 negara dan kawasan di benua Amerika dan kasus paling banyak terdapat di Brasil. Diperkirakan terdapat 1,5 juta orang di Brasil yang terinfeksi virus zika.


Virus Zika pertama kali diidentifikasi terdapat di Uganda pada tahun 1947 dan tidak diketahui sejak kapan menyebar ke Amerika hingga pada akhirnya tahun 2014 beberapa bayi terjangkit virus tersebut. Dikutip dari Yahoo.com, Kamis (28/1/2016) PAHO menjelaskan sebenarnya virus Zika relatif ringan, tapi bisa jadi virus tersebut terkait dengan kasus kerusakan otak pada bayi yang baru lahir di Brasil. Dan berikut ini adalah beberapa fakta tentang virus Zika:

Seperti dilansir CNN, berikut beberapa hal yang perlu diketahui terkait virus Zika” 1. Apa itu Zika? Virus Zika merupakan flavivirus, bagian dari keluarga yang sama seperti sakit kuning, virus West Nile, chikungunya, dan demam berdarah. Bedanya, hingga saat ini belum ada vaksin untuk mencegah dan obat untuk mengobati penderita yang terkena virus baru ini. Virus Zika menyita perhatian dunia karena dapat menyebabkan microcephaly, yaitu gangguan neurologis yang mengakibatkan bayi terlahir dengan kepala abnormal berukuran lebih kecil. Kondisi ini berpotensi menyebabkan kematian, meski jarang terjadi. 2. Bagaimana Zika menyebar? Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Gigitan nyamuk tersebut menginfeksi dan menyebar kepada orang lain jika nyamuk menggigit orang berebda. Pada kebanyakan orang, ada beberapa gejala yang pada umumnya dirasakan saat mulai terjangkit virus Zika, yaitu demam, sakit kepala, ruam, dan mata menjadi merah. Pada kenyataannya, 80 persen dari orang yang terinfeksi tidak menyadari bahwa mereka terjangkit virus tersebut, terutama ketika menyerang wanita hamil. Bahkan, sekarang virus tersebut mampu melewati ketuban bayi. 3. Peta penyebaran virus Zika saat ini CDC mengatakan, virus Zika saat ini beredar di negara Barbados, Bolivia, Brasil, Tanjung Verde, Kolombia, Republik Dominika, Ekuador, El Salvador, Guyana Perancis, Guadeloupe, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Martinique, Meksiko, Panama, Paraguay, Puerto Riko, Saint Martin, Suriname, Samoa, Kepulauan Virgin, Amerika Serikat, dan Venezuela. Zika mulai memasuki wilayah Amerika Serikat karena dibawa oleh wisatawan yang kembali dari daerah yang terinfeksi. Namun, apakah penyakit yang dibawa oleh manusia bisa menyebabkan masyarakat lokal terinfeksi virus tersebut? Jika nyamuk Aedes Albopictus atau nyamuk Macan Asia dan Aedes Aegypti dapat mentransmisikan virus Zika, maka ada kemungkinan virus tersebut juga akan menyebar di Amerika Serikat. 4. Apa yang harus dilakukan untuk melindungi diri dari Zika? Dengan belum adanya pengobatan atau vaksin yang tersedia, satu-satunya perlindungan terhadap Zika adalah menghindari perjalanan ke daerah-daerah yang terjangkit virus tersebut. Jika Anda tetap akan melakukan perjalanan karena sesuatu hal, CDC menyarankan penggunaan obat anti nyamuk, memakai celana dan kemeja lengan panjang cukup tebal untuk mencegah gigitan nyamuk, tidur di ruangan berpendingin, dan menggunakan kelambu. Jika Anda mulai terinfeksi Zika, Anda dapat mencegah penyebaran kepada orang lain dengan menghindari gigitan nyamuk selama minggu pertama. Virus Zika pada umumnya dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti betina yang lebih agresif siang hari hingga senja. Oleh karena itu, perlu menjaga pintu rumah tetap tertutup untuk mencegah nyamuk Aedes Aegypti betina masuk ke rumah dan kamar hotel. Jika itu tidak mungkin, coba berlindung di dalam kelambu.

Sumber: http://rakyatku.com/2016/02/01/kesehatan/ini-yang-perlu-kamu-tahu-tentang-virus-zika.html
Seperti dilansir CNN, berikut beberapa hal yang perlu diketahui terkait virus Zika” 
 
1. Virus zika termasuk dalam keluarga flavivirus, yang masih bersepupu dengan virus demam kuning, chikungunya, dan demam berdarah dengeu. Virus zika dibawa oleh nyamuk Aedes aegepty.

2. Virus zika pertama kali ditemukan pada tahun 1952 di Uganda dan Tanzania. Wabah zika beberapa kali terjadi di berbagai wilayah, termasuk di Afrika, Amerika dan Asia Pasifik.

3. Data yang dikumpulkan Pan American Health Organization (PAHO) menyebutkan angka transmisi virus zika berlipat ganda sejak 1 Desember 2015 hingga 17 Januari 2016. Beberapa negara yang mengumumkan kasus luar biasa virus zika adalah Brasil, Barbados, Kolombia, Ekuador, El Savador, Guyana Prancis, Guatemala, Guyana, Haiti, Martinique, Honduras, Meksiko, Panama, Paraguai, Puerto Rico, Saint Martin, Suriname dan Venezuela.

4. Gejala yang ditimbulkan setelah terinfeksi virus zika diantaranya sakit kepala ringan hingga sedang, ruam kulit, demam, lesu dan tidak enak badan, nyeri sendi serta konjungtivitis atau radang selaput mata.

5. Gejala penyakit muncul antara 2-7 hari setelah terinfeksi. Sebagian kecil orang bisa menderita komplikasi parah dari virus zika.

6. Cara terbaik mencegah penyakit akibat virus zika adalah dengan memutus kontak nyamuk dengan manusia. Dengan kata lain melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sebelum nyamuk sempat bereproduksi.

7. Cara lain pencegahan adalah dengan membatasi kontak dengan nyamuk menggunakan semprotan pembasmi nyamuk, losion antinyamuk, tidur menggunakan kelambu, serta menggunakan jaring di jendela agar nyamuk tidak masuk dalam rumah.

8. Upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi lokasi potensi sarang nyamuk, seperti menutup tempat penyimpanan air yang kerap jadi lokasi jentik-jentik nyamuk.

9. Hingga saat ini, belum ditemukan vaksin yang bisa mengobati virus zika.

10. Kendati belum diumumkan kaitannya secara resmi, namun virus zika disebutkan berbahaya bagi ibu hamil karena bisa menyebabkan mikrosefali pada janin, yakni gangguan saraf yang membuat kepala dan otak bayi berukuran lebih kecil daripada normal.

Sejak November 2015, Brasil mencatat 4180 kasus mikrosefali pada bayi yang lahir dari wanita hamil dengan infeksi zika. Padahal pada 2014, hanya ada 146 k
asus mikrosefali. Hingga saat ini, 51 bayi meninggal akibat mikrosefali. (CNN/les)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar