Selasa, 05 Januari 2016

Mengintip 37 Situs Sejarah Jejak Soekarno di Yogyakarta


The Sukarno Center meluncurkan 37 situs sejarah yang tersebar di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dinilai memiliki keterkaitan dengan jejak mantan Presiden RI Soekarno selama di Yogyakarta. Peluncuran 37 situs sejarah yang terdiri atas museum, kampus, dan candi.

 Sejumlah pengunjung menikmati lukisan karya Affandi di Yogyakarta (foto: Pikiran Rakyat)


"Upaya ini kami lakukan untuk mengumpulkan dan melestarikan jejak Sukarno di lingkup ruang publik mulai Sabang sampai Merauke," kata Ketua Panitia Peluncuran The President Sukarno Heritage List 2015 Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Jero Putu Rudy Warmasada, Senin (23/11/2015).
Menurut Jero, Yogyakarta merupakan salah satu kota yang paling banyak memiliki situs yang berhubungan dengan jejak sejarah Sang Proklamator. Apalagi, kata dia, Yogyakarta juga menjadi tempat dilantiknya Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS).
"Yogyakarta juga merupakan kota yang paling sering dikunjungi dan menginspirasi beliau semasa hidupnya," ucapnya.
Beberapa objek yang ditetapkan sebagai situs Bung Karno itu, kata dia, antara lain Keraton Yogyakarta, Puro Pakualaman, Universitas Islam Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Benteng Vredeburg, Gedung Agung, Museum Affandi, Candi Ratu Boko. "Seperti pemilihan Museum Affandi, karena Affandi cukup dekat dengan beliau (Soekarno)," katanya.
Menurut Jero, pelacakan serta penetapan situs-situs tersebut akan menjadi bagian bahan penyusunan ensiklopedi Soekarno yang akan diluncurkan pada 2020. "Sehingga sebelum 2020, masyarakat juga masih bisa menambahkan tempat-tempat lain yang berhubungan dengan Sukarno," tuturnya.
Sementara itu, Gubernur DIY Sultan HB X menyambut baik upaya The Sukarno Center dalam penetapan beberapa lokasi di Yogyakarta sebagai situs Bung Karno. "Saya merasa bangga Yogyakarta terpilih sebagai lokasi jejak sejarah Sukarno dan turut serta menjaga warisan peninggalan Sukarno," kata Sultan dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda DIY Sulistyo.
Sultan berharap dengan kegiatan itu, dapat lebih memperkuat rasa kebangsaan dan persatuan komponen bangsa, sekaligus meneguhkan posisi Yogyakarta sebagai kota teladan.
Sedangkan, Putri Bung Karno, Sukmawati, mengucapkan terima kasih atas kesediaan Pemda DIY mendukung penetapan situs-situs Bung Karno tersebut.
"Presiden Sukarno menetapkan Yogyakarta sebagai daerah istimewa karena memang dulu Kota Yogyakarta dan rakyatnya sangat penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia," katanya. (Wilujeng Kharisma)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar