Selain itu, ada empat ruas jalan lain yang segera dijadikan searah, yaitu Jalan Lempuyangan, JalanTirtodipuran, JalanKemasan dan Jalan Mondorakan.
Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Jogja, Windarto mengungkapkan, untuk ruas Jalan Prawirotaman sedianya akan dibuat satu arah ke timur, sedangkan Jalan Tirtodipuran ke arah barat.
Pasalnya, di dua ruas jalan tersebut, ada banyak hotel dan turis, yang secara otomatis menyebabkan cukup ramainya pejalan kaki.
Untuk wilayah Kotagede, lanjut Windarto, geliat perekonomian andalan Kota Jogja berlangsung tinggi dan ramai di Jalan Kemasan dan Jalan Mondorakan. Kebutuhan konsumen untuk berbelanja, tentunya membutuhkan lahan parkir. Akan tetapi, kebutuhan badan jalan bagi perlintasan kendaraan juga masih ada.
“Dengan lebar jalan sekitar enam meter, ada mobil dan motor parkir, namun juga untuk dilewati sangat menimbulkan beban. Kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat dan penghuni lokal, kebanyakan menggunakan motor, sedangkan konsumen menggunakan mobil,” paparnya, Senin (30/3/2015).
Maka, ke depan akan diterapkan arus searah dari utara ke selatan bagi mobil di Jln.Kemasan. Demikian pula arus searah dari sisi selatan ke barat di sepanjang Jln.Mondorakan.
“Rasio masih kami hitung. Target realisasi tentu ada, namun proses sosialisasi masih akan memakan waktu panjang, karena kami tidak mau ada program yang justru kontraproduktif dengan kegiatan masyarakat sekitar,” urai lelaki yang kerap disapa Win itu.
Untuk ruas di Lempuyangan, pihaknya cukup menemukan dilema. Mengingat jalan penyangga, seperti Jln.Sutomo dan Jln.Hayam Wuruk juga merupakan titik keramaian. Salah satu jalan penyangga yang dinilai sepi adalah Jln.Atmosukarto.
“Rencana Lempuyangan akan dibuat searah ke timur, itu satu-satunya cara, tapi masih kita satukan dengan kebijakan PT KAI Daops 6. Padahal, kalau di sana tidak ada parkir di pinggir jalan sebenarnya arus dua arah tidak masalah,” tandasnya
#Harjo Selasa, 31 Maret 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar