Sabtu, 28 Desember 2013

Warung Perak Kotagede

Kerajinan Perak Kotagede, Jogjakarta



Sebelum berkembang menjadi sentra kerajinan perak, Kotagede merupakan ibu kota Kerajaan Mataram yang pertama, dengan raja pertama Panembahan Senopati.Panembahan Senopati menerima kawasan yang waktu itu masih berupa hutan yang sering disebut Alas Mentaok dari Sultan Pajang, Raja Kerajaan Hindu di Jawa Timur.

Kotagede menjadi ibu kota hingga tahun 1640, karena raja ketiga Mataram Islam, Sultan Agung, memindahkannya ke Desa Kerto, Plered, Bantul. Keberadaan perajin perak muncul seiring dengan lahirnya Mataram. Perpindahan ibu kota ke Plered itu ternyata tidak membuat para perajin ikut-ikutan pindah. Mereka yang biasanya melayani kebutuhan raja itu tetap mempertahankan usahanya dengan menjualnya ke masyarakat umum.

Bandiyono satu dari sekian perajin perak yang dimulai sejak tahun 1998. Perak murni, logam disepuh perak maupun tembaga oleh Bandiyono dikreasikan menjadi kerajinan perak yang cantik. Terletak di tengah perkampungan sebelah utara makam Raja - raja Kotagede membuat pelanggan seringkali kesulitan menemukan lokasinya.

Sampai saat ini ratusan jenis koleksi antaranya cincin, kalung, gelang, liontin, bros dan hiasan dengan bentuk binatang, wayang dan kendaraan tradisional. Bandiyono dan adiknya pemilik warung perak menerima pesanan selain pembeli lokal, dan dari mancanegara diantaranya dari Brasil, Jepang, Kanada, Belanda, Singapore, Instansi seperti sekolah, dinas membeli peraknya. Untuk memesan produk perak dibutuhkan waktu minimal 10 hari tergantung dari ukuran juga tingkat kesulitan produknya.

Bahan baku perak dan tembaga dibeli dari paguyuban atau teman pengrajin. Berdasarkan penjelasan Bandiyono, bahan baku perak sekarang relatif susah didapatkan.

Selain memproduksi perak, juga menerima servis perhiasan seperti pemasangan berlian, penyepuhan, dan lain lain. Menurut penjelasannya, ongkos jasa service inilah cukup membantu ketika pasar sedang sepi.

Warung perak sesekali mengikuti pameran untuk lebih mengenalkan produknya pada pembeli. Pameran yang diikuti antara lain Bantul Expo, Inacraft, dan pameran di JEC. Selain itu, banyak mahasiswa dari luar kota yang belajar mengenai kerajinan perak dan turut membantu promosi melalui internet.

Bagi anda yang sedang berlibur atau ingin melihat lamgsung produk perak yang digarap masih sangat tadisional, smoga liputan ini bermanfaat.

Info: Warung Perak 63 (Bandiyono) Barat Pasar Kotagede Sayangan 63, Jagalan, Banguntapan, Bantul Telp : 081 2159 3839, 081 5797 5166 0274 – 8329

#KabarJogjakarta 27/12/13

1 komentar: