Kamis, 11 Februari 2016

DIY Siapkan Lahan 270 Hektar Untuk Pusat Listrik Tenaga Surya






Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X  menyediakan lahan seluas 270 hektare di wilayah Rongkop, Gunung Kidul sebagai pusat unggulan pembangkit listrik tenaga surya di Indonesia.

"Kami mendukung energi terbarukan yang bersih dan ramah lingkungan karena itu kami siapkan 270 hektare itu untuk dipakai," katanya seusai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Direktur Utama PT Medco Inti Dinamika Hilmi Panigoro, Kepala BPPT Unggul Priyanto, dan Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Abraham Mose di Nusadua, Bali, Kamis 12 Februari 2016.



Ia mengatakan bahwa Yogyakarta sejak lama telah memiliki pusat pengembangan energi terbarukan di daerah Pantai Parang Racuk, Baron, Gunung Kidul sebagai pusat unggulan pembangkit listrik tenaga hibrid terbarukan di Indonesia, seperti energi surya dan angin.

Sementara itu, Direktur Utama PT Medco Inti Dinamika Hilmi Panigoro mengatakan bahwa saat ini harga panel surya relatif sangat murah, 30 sen dolar per watt, padahal sebelumnya sangat mahal, pada tahun 1980-an, bahkan sampai 70 dolar per watt.

"Jadi, meskipun harga minyak sekarang murah, energi surya tetap bisa kompetitif. Oleh karena itu, komponen pemda yang mendukung sangat penting, tentu kami lebih mendorong lagi energi ini," katanya.

Ia mengatakan bahwa pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) membutuhkan lahan yang relatif cukup luas untuk membangkitkan listrik 1 megawatt membutuhkan lahan 1 ha. Oleh karena itu, jika energi yang akan dibangkitkan lebih dari 20 megawatt, butuh lahan bisa sampai 30 ha.

Soal berapa besar kapasitasnya, pihaknya akan melakukan kajian bersama BPPT dalam beberapa bulan ini. Setelah dinilai kelayakannya, Medco akan membangun PLTS tersebut.

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto mengatakan Cina telah memiliki industri panel surya dari hulu ke hilir yang relatif murah. Bahkan jauh lebih murah dibandingkan harga yang diberikan produsen dari negara lainnya.

"Tiongkok memproduksi mulai dari pasir silika yang dilebur jadi silika menjadi wafer, lalu menjadi sel surya hingga menjadi pembangkit. Akan tetapi, membeli dari Cina harus hati-hati dalam kualitas. Saat ini Indonesia hanya membuat modulnya, merakit saja," katanya.

Seharusnya Indonesia, khususnya PT LEN Industri, mulai mengembangkan energi surya dari hulu dengan membuat sel surya karena Indonesia kaya akan pasir silika. Unggul mengatakan pengembangan sel surya itu membutuhkan dukungan pendanaan dan keberpihakan dari pemerintah.

"Untuk mendukung bangkitnya industri sel surya di Indonesia, perlu komitmen PLN membeli sel surya dari industri dalam negeri," katanya.



ANTARA

#Kuliner BEJO alias Belut Cabe Ijo.. Yuuk Masak..


Resep Belut Cabai Hijau Spesial :

Belut adalah sejenis ikan yang berhabitan di periaran darat. Di dataran tinggi, belut banyak dijumpai di persawahan dan parit. Tapi, ada juga beberapa orang yang mulai membudidayakan belut untuk diperdagangkan. Oleh sebab itu, sekarang lebih mudah mendapatkan belut. Pasalnya, belut dapat menjadi komoditas ekspor yang cukup menggiurkan. Belut memiliki tekstur daging yang lembut dengan ciri khas duri dibagian tengah tubuhnya. Di balur dengan bumbu cabai hijau, belut akan menjadi sebuah hidangan yang spesial.



Supaya semakin beraroma tidak adalah salahnya pada resep belu cabai hijau spesial ini Anda tambahkan petai. Selain baunya menjadi lebih sedap, cita rasa masakannya nanti juga bakal lebih khas. Tapi, bila Anda menghindari petai, Anda boleh tidak menggunakannya. Petai pada resep masakan khas Indonesia ini dapat dijadikan sebagai pilihan saja.

 Bahan untuk membuat belut cabai hijau spesial:
1. 1 kilogram belut, bersihkan.
2. 350 mililiter air putih.
3. Minyak sayur secukupnya untuk menggoreng dan menumis.

 Bumbu yang harus ditumbuk kasar:
1. 12 Cabai merah keriting.
2. 1 buah tomat merah.
3. 10 siung bawang merah.

Bumbu lain:
1. 1 papan petai, masing-masing keping di belah menjadi 2 bagian.
2. 3 buah cabai hijau, iris tipis atau potong dengan bentuk dan ukuran sesuai selera.
3. 1 buah tomat hijau, singkirkan isinya, kemudian potong dengan bentuk dan ukuran sesuai selera.
4. Garam secukupnya.
5. Lada putih bubuk secukupnya.
6. Gula pasir secukupnya.
7. 1 sendok teh ketumbar bubuk.


Tips:
1. Bila belur ukuran besar atau sedang yang Anda gunakan, disarankan untuk dipotong dengan bentuk dan ukuran sesuai selera.
2. Jumlah cabai yang digunakan dapat disesuaikan selera.
3.  Setelah dicuci bersih, balur belut dengan air jeruk nipis untuk mengurangi bau amis.

 Cara membuat belut cabai hijau yang spesial:
1. Balur belut dengan garam, diamkan sampai meresap (lebih kurang selama 30 menit).
2. Panaskan minyak sayur untuk menggoreng.
3. Goreng belut sambil dibolak-balik sampai matang dan garing, angkat, tiriskan, sisihkan.
4. Panaskan kembali minyak sayur untuk menumis.
5. Tumis bumbu yang sudah ditumbuk kasar sampai harum.
6. Masukkan petai, cabai hijau, dan tomat hijau, tumis sampai layu dan harum.
7. Tuangkan air putih, masak sambil diaduk sampai mendidih.
8. Masukkan belut yang tadi sudah digoreng, masak sambil diaduk sampai tercampur rata.
9. Tambahkan garam, gula pasir, ketumbar bubuk, dan lada putih bubuk, masak sambil diaduk perlahan sampai meresap, matikan api kompornya.
10. Pindah ke wadah saji, belut cabai hijau yang spesial siap dihidangkan.

---Selamat mencoba---

Sabtu, 06 Februari 2016

Akhir Pekan Nonton Film Gratis di Museum Benteng Vredeburg Jogja



Museum Benteng Vredeburg yang beralamat di Jalan Jendral Ahmad Yani No 6, Yogyakarta, mengadakan pemutaran film pertama di awal tahun 2016 bulan Januari ini, Sabtu (16/1) di Ruang Audio Visual Lantai 2 Benteng Vredeburg. Pemutaran film ini merupakan pertama di tahun 2016 dan pengunjung pun dapat menyaksikan berbagai film yang telah tersedia secara Gratis. Film pertama yaitu Rumah Tanpa Jendela dan Sunan Kalijaga dimulai pada pukul 10.00 untuk film pertama dan 13.00 WIB untuk film kedua. Pengunjung pun sebagian besar mengikuti film ini dari awal sampai akhir.

Tahun 2015 lalu pemutaran film hanya semingggu sekali pada minggu ke-2, ke-3, dan minggu ke-4 tetapi di tahun 2016 pemutaran film menjadi seminggu dua kali dihari sabtu dan minggu sehingga akan terjadwal 72 kali dalam satu tahun. Pemutaran film akan di tayangkan hingga akhir Desember mendatang. Tujuan diadakan pemutaran film ini untuk memperkenalkan museum melalui film-film yang mengedukasi masyarakat seperti perjuangan kemerdekaan, budaya, pendidikan dan lain sebagainya. Harapan di tahun 2016 ini mengenai pemutaran film yaitu agar Museum Benteng semakin sukses, dan semakin meningkat pengunjungnya.

Sumber : Museum Benteng Vredeburg

Kamis, 04 Februari 2016

Festival Melupakan Mantan 2016 Cara Unik Warga Jogja Sambut Valentine



Seperti pada tahun sebelumnya, Festival Melupakan Mantan akan kembali hadir di tahun ini pada 13 Februari 2016. Jika perhelatan tahun lalu acara ini lebih didominasi dengan aksi guyonan khas njogja-nya, tahun ini Festival Melupakan Mantan akan hadir dengan mengangkat tema yang lebih aktual dengan membawa konten dan kemasan yang tentunya lebih baru. Masih membekas tentu pada penyelenggaraan acara tahun lalu, upaya melupakan mantan difokuskan dengan melarung beberapa barang-barang peninggalan sang matan.
Tahun ini, teman-teman MKAJ (Manggala Karya Ambuka Jagad) berusaha mengolah konsep FMM#2 dengan lebih cerdas dan lebih dewasa yakni mengajak para peserta lebih bersyukur dan berdoa sebagai pemaknaan dan refleksi diri atas hikmah yang telah didapatkan.
Menarik ketika kita melihat hasil survei yang didapatkan dari @infosenijogja yang juga menggagas ide awal acara ini, ditemukan bahwa daya tarik perhelatan FMM cukup signifikan dibandingkan dengan perayaan valentine. Hal tersebut dibuktikan dengan presentase sejumlah 84% responden yang lebih memilih acara FMM dibandingkan dengan Perayaan Valentine pada umumnya.
Banyak netizen menilai bahwa perhelatan FMM merupakan anti-tesis dari perayaan valentine yang identik dengan pesta, cokelat, boneka, dan sebagainya.Namun, pada dasarnya FMM bukanlah demikian, kami hanya merespon dan memaknai fenomena valentine tersebut dengan cara yang lain. Maksud dan tujuannya pun sama, yaitu menebarkan cinta dan kasih sayang yang kemudian direfleksikan dalam wujud batiniah yaitu ucapan syukur dan doa.
Mengambil tema “Manjing Catur Puspaning Kalbu”, Festival Melupakan Mantan tahun ini tak lupa menampilkan pula beberapa host dan pengisi acara serta fallen-tears, yang akan berperan dalam memandu acara tersebut agar lebih berwarna.
Ya, mari sejenak kita lupakan meme-meme galau ala sosmed dan sekali lagi mari kita terbangkan harapan maupun doa terbaik kalian di Festival Melupakan Mantan Tahun ini. Saatnya berubah sejenak untuk menjadi lebih dewasa, kawan! Tabik!

Selengkapnya :  Festival Melupakan Mantan

Film - Perjuangan Hidup Perempuan "SITI"


Siti adalah film independen Indonesia yang disutradai oleh Eddie Cahyono dan pertama kali tayang pada 2014. Film drama ini mengisahkan kisah Siti (Sekar Sari), seorang perempuan penjual peyek jingking di Parangtritis sekaligus menjadi pemandu karaoke di malam hari, setelah suaminya lumpuh dalam kecelakaan yang menenggelamkan kapal nelayannya sekaligus menjebak Siti dalam lilitan utang.
Sebagai film independen, Siti tidak ditayangkan melalui bioskop berjaringan di seluruh Indonesia, namun justru pertama kali dirilis dalam Jogja-Netpac Asian Film Festival 2014. Siti telah memenangkan beberapa penghargaan di luar negeri dan di dalam negeri, salah satunya sebagai Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2015
Siti (Sekar Sari) adalah perempuan 24 tahun yang hidup bersama dengan ibu mertuanya Darmi (Titi Dibyo), anak semata wayangnya Bagas (Bintang Timur Widodo), dan suaminya Bagus (Ibnu Widodo). Keluarga Siti adalah keluarga miskin yang tinggal di pinggir pantai Parangtritis. Bagus berprofesi sebagai seorang nelayan miskin yang membeli perahu baru dengan cara berutang. Namun, nasib sial menimpa satu tahun lalu ketika perahu baru milik Bagus mengalami kecelakaan, melenyapkan perahu sekaligus membuat Bagus lumpuh, serta membuat Bagus tidak mampu melunasi utangnya. Akibat kecelakaan itu, Siti dan Darmi beralih profesi sebagai penjual peyek jingking untuk wisatawan di pantai Parangtritis. Di malam hari, Siti juga bekerja menjadi pemandu karaoke di salah satu tempat karaoke ilegal.
Adegan film dimulai ketika polisi menggrebek dan menutup tempat karaoke Sarko (Agus Lemu Radia). Sementara itu, Bagus marah dan mogok bicara dengan Siti karena ia menjadi pemandu karaoke, sementara Siti terpaksa melakoni profesi malam itu demi melunasi utang milik Bagus. Siti yang kesal akhirnya ikut bersama dengan Sarko dan beberapa karyawan karaoke lainnya melakukan unjuk rasa di depan kantor polisi setempat. Di sanalah, Siti bertemu dengan Gatot (Haydar Saliz), salah satu polisi tampan yang ikut menjaga unjuk rasa. Siti dan Gatot mulai terlihat saling jatuh cinta dan terlibat dalam hubungan gelap. Teman-teman sesama pemandu karaokenya mulai membujuk Siti untuk segera meninggalkan Bagus dan menikah dengan Gatot yang lebih mapan.
Siti menjadi frustrasi ketika sang penagih utang kembali datang pada suatu pagi dan memberikan tenggat waktu 3 hari bagi Siti untuk melunasi utang suaminya sebesar lima juta rupiah. Sementara itu, Bagas menjadi malas belajar dan beberapa kali melawan perintah Siti. Secara bersamaan, Sarko mengundang Siti untuk datang lagi ke tempat karaoke, karena Sarko sedang berusaha menyogok polisi dengan memberikan layanan karaoke gratis malam itu agar tempat karaokenya dapat kembali dibuka. Siti dan teman-temannya bertugas menjadi pramuria, menggoda para polisi, tidak terkecuali Gatot yang hadir malam itu. Di ruang karaoke, Siti yang frustrasi berat merokok dan minum bir hingga mabuk. Siti yang mulai tidak terkendali akhirnya mulai mendekati Gatot.
Di luar ruang karaoke, Sarko dan teman-temannya terus memanas-manasi situasi agar Siti mau menerima pinangan Gatot. Siti yang terpojok dalam situasi menjadi galau dan melepaskan frustrasinya dengan mendekam di dalam kamar mandi, ketika tiba-tiba Gatot masuk ke dalam kamar mandi. Di sana, mereka berdua berciuman, namun tidak lama Gatot kebingungan karena Siti yang tiba-tiba merasa "bukan Siti yang biasanya". Namun, setelah Gatot kembali menanyakan apakah Siti akan menerima lamarannya, Siti memutuskan untuk tetap bersama dengan Bagus sekalipun ia terbelit utang. Gatot pun memberikan uang untuk membantu melunasi utangnya.
Siti yang mabuk berat hingga tidak mampu berdiri terpaksa pulang sambil dipandu kedua temannya pada dini hari. Siti kemudian berjalan tertatih-tatih menuju kamar suaminya untuk menunjukkan bahwa ia telah membawa uang untuk melunasi utang, sekaligus menceritakan bahwa ia mencintai Gatot. Mendengar hal itu, Bagus hanya mengucapkan "Pergi" dengan nada yang berat. Mendengar hal itu, Siti marah dan film diakhiri dengan adegan Siti pergi keluar rumah dan berjalan menuju pantai saat subuh, terus berjalan menuju ombak lautan.






Sutradara : Eddie Cahyono
Produser : Ifa Isfansyah
Penulis : Eddie Cahyono
Pemeran : Sekar Sari
Bintang tamu : Bintang Timur
Haydar Saliz
Ibnu Widodo
Titi Dibyo
Musik : Krisna Purna
Sinematografi : Ujel Bausad
Penyunting : Greg Arya
Produksi : Fourcolours Films

Sumber : Wikipedia
Join Kabar Jogjakarta di :  twitter  FB page  instagram  path 

Senin, 01 Februari 2016

Imlek 2016 ini, ada banyak acara yang digelar PBTY seperti Jogja Dragon Festival, Festival Tari, Karnaval dan lainya



Perayaan imlek di Yogya selalu menarik untuk diikuti. Seminggu sebelum perayaan, Anda sudah bisa melihat banyak lampion berwarna merah dipasang di beberapa titik jalan tidak terkecuali kawasan Malioboro. Selain populer sebagai pusat perbelanjaan, kerajinan, dan kuliner, di kawasan Malioboro sendiri ternyata juga ada kampung pecinan yang dinamai kampung Ketandan. Anda akan sangat mudah mengenali kampung ini karena ada gapura besar mirip dengan arsitektur khas Tionghoa zaman dulu.

Kampung ini meliputi Jalan Ahmad Yani, Jalan Suryatmajan, Jalan Suryotomo dan Jalan Los Pasar Beringharjo. Menyambut perayaan imlek, setiap tahunnya warga Ketandan bekerja sama dengan Pemerintah Kota, Dinas Pariwisata, dan Dinas Kebudayaan mengadakan acara Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY).

Tahun ini tepat 10 tahun acara ini telah digelar dan setiap tahunnya pula acara ini ramai dikunjungi oleh warga-warga. Tidak hanya warga peranakan Tionghoa saja, warga lokal juga turut datang dan menyemarakkan acara ini.

Acara ini biasa digelar selama sepekan dengan puncak acara di malam Cap Go Meh (hari ke-15 sekaligus hari terakhir perayaan imlek). Menyambut imlek 2016 ini, ada banyak acara yang digelar PBTY seperti Jogja Dragon Festival, Festival Tari, Karnaval dan Parade Kebudayaan, Bazaar Kuliner, dan Shopping, Lomba Karaoke Mandarin, Lomba Bahasa Mandarin, Wayang Potehi, serta Lomba Foto.

Salah satu yang paling dinanti oleh pengunjung adalah Jogja Dragon Festival. Festival tarian naga ini diikuti oleh banyak tim dari dalam dan luar Yogyakarta dan selalu ada hingga ribuan orang yang datang menyaksikannya.

Selain kampung Ketandan, tempat yang ramai dikunjungi warga Tionghoa saat imlek adalah Kelenteng Poncowinatan dan Kelenteng Gondomanan. Seminggu sebelumpe rayaan imlek, ada ritual unik yang dilakukan kedua kelenteng ini yakni memandikan patung dewa dewi dengan menggunakan air cendana yang dicampur dengan bunga mawar, melati, dan kanthil.

Konon masyarakat Tionghoa percaya bahwa para dewa dewi naik kekahyangan untuk menghadap dewa tertinggi seminggu sebelum imlek dan turun kembali ke bumi tepat pada saat Imlek. Memandikan patung dewa dewi ini dianggap sebagai bentuk penghormatan dan juga membersihan hati manusia menjelang tahun baru.

Selain memandikan, tradisi lain yang dilakukan adalah mengganti jubah patung dewa. Pada hari pergantian tahun baru imlek, kelenteng umumnya akan buka 24 jam. Warga biasanya ramai datang saat tengah malam untuk bersembahyang pada dewa langit dan dewa dewi lainnya.

Pusat perbelanjaan di Yogyakarta juga tida kkalah dalam menyemarakkan imlek 2016 ini. Di setiap mall di Yogyakarta, Anda bisa melihat dekorasi dengan budaya Tionghoa. Seperti di Jogja City Mall. Salah satu mall terbesar di Yogya ini mendekor mal dengan lampion, naga dari kain, serta payung-payung tradisional berwarna merah. Tidak hanya itu, saat imlek Anda juga bisa melihat banyak dijual Cheongsam, yakni gaun merah khas Tionghoa serta kue-kue keranjang.

Jadi pastikan Anda tidak ketinggalan mengikuti semaraknya imlek tahun ini di Yogyakarta. (ADV)