Nikmatnya Kopi Biji Salak Pondoh Khas Sleman
Pembuatan serbuk biji salak pondoh sebagai
pengganti kopi bermula dari informasi yang didapatkan warga dari
internet. Warga Dusun Donoasih, Supriyono (60 tahun), mengatakan warga
setempat kemudian mengumpulkan biji salak pondoh yang banyak terdapat di
lingkungan sekitar.
Wilayah Kecamatan Turi merupakan sentra
pertanian salak pondoh. "Biasanya biji salak hanya dibuang, tapi
sekarang kami manfaatkan sebagai bahan minuman," kata Supriyono, saat
ditemui di kediamannya, di Dusun Donoasih, Desa Donokerto, Kecamatan
Turi Kabupaten Sleman, Selasa (25/3).
Langkah untuk membuat serbuk tersebut dimulai
dengan memotong kecil-kecil biji salak. Kemudian potongan biji salak
tersebut digongseng (sangrai) selama dua jam, lalu didinginkan. Setelah
dingin, biji salak ditumbuk. Hasil tumbukan biji salak kemudian
disaring. Tara, serbuk biji salak pun siap dibuat untuk campuran minuman
bersama gula.
Sedikitnya dibutuhkan 1 kilogram biji salak
untuk membuat 1 ons serbuk. Warga Donoasih menjual serbuk biji salak
dengan harga Rp10.000 per ons dan Rp80.000 untuk setiap kilogram.
Manfaat serbuk biji salak pondoh, diakui
Supriyono, belum dibuktikan dengan penelitian laboratorium. Namun, warga
mengklaim minuman biji salak pondok dapat menurunkan tekanan darah
tinggi dan asam urat. "Warga dusun sini yang merasakan," ujar Supriyono.
Proses produksi serbuk biji salak masih
dilakukan secara manual. Karena itu, anggota perkumpulan PKK setempat,
Arlina, mengungkapkan warga hanya dapat memproduksi 5 kg serbuk biji
salak dalam satu hari.
Saat ini, produk serbuk biji salak yang
dihasilkan warga Dusun Donoasih juga masih dalam proses pengajuan izin
dari Dinas Kesehatan. Pemasaran produk serbuk biji salak saat ini baru
berdasarkan pesanan dan dilakukan dari mulut ke mulut.
"Kami belum berani jual luas karena belum
memiliki izin," ungkap Surpiyono yang telah memproduksi serbuk biji
salak selama setahun terakhir bersama warga.
Selain minuman serbuk biji salak, warga
Donoasih juga memproduksi makanan olahan lain dari bahan salak, seperti
dodol dan wajik salak. Kedua jenis makanan olahan tersebut masih
dipasarkan sesuai pesanan. Menurut anggota PKK setempat, Susi
Rahmadaniar, makanan olahan tersebut dibuat dari salak pondoh yang
dipanen warga sekitar.
#mc sleman/toeb/ Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar