Selasa, 22 Desember 2020

Penegakan Protokol Kesehatan di DIY Pada Liburan Akhir Tahun 2020

 Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengeluarkan surat instruksi penegakan protokol kesehatan menghadapi libur Natal dan Tahun Baru 2021. 

#fotoistimewa

Pengelola hotel dan ketua RT diwajibkan meminta hasil tes cepat (rapid test) antigen atau PCR pada setiap tamu yang datang dari luar daerah. Surat instruksi nomor 7/INSTR/2020 tersebut mulai berlaku setelah ditandatangani dan ditetapkan Gubernur DIY pada hari ini Selasa 22 Desember 2020. Instruksi ditujukan bagi seluruh kepala daerah baik Wali Kota maupun Bupati di DIY. Dalam surat tersebut Sultan menginstruksikan enam hal, yakni yang pertama memperketat operasi yustisi untuk memastikan pelaksanaan isolasi terpusat protokol kesehatan. Kedua mencegah kegiatan yang mengumpulkan orang banyak. Ketiga memperketat pembatasan sosial dengan dengan memberlakukan pembatasan operasional pusat perbelanjaan, rumah makan, cafe, bioskop, restoran, tempat hiburan, dan tempat wisata dengan pelaksanan opersional pukul 09.00 WIB sampai 22.00 WIB. Keempat memperketat protokol kesehatan di hotel, rest area, tempat parkir dan tempat wisata. Kelima melakukan optimalisasi pemanfaatan isolasi terpusat. "Keenam mewajibkan kepada pengelola hotel/ penginapan dan ketua RT/RW sebelun menerima tamu dari luar DIY untuk meminta hasil rapid test antigen/test swab/PCR dengan hasil negatif paling lama H+7," bunyi instruksi tersebut. Sebelum mengelurkan surat instruksi, Sultan telah menyatakan bagi para pelaku perjalanan yang hendak ke Yogyakarta diwajibkan menyertakan surat hasil rapid test antigen atau PCR yang menunjukkan non reaktif atau negatif COVID-19. "Karena itu aturan pemerintah. Bagi mereka yang melaksanakan perjalanan di bulan Desember ini, wajib untuk rapid [test antigen] atau swab. Jadi mau ndak mau dilaksanakan. Karena itu berlaku nasional," katan Sultan dalam pernyataan resminya, Jumat (18/12/2020). Aturan tersebut wajib dipatuhi oleh masyarakat yang hendak berkunjung ke Yogyakarta, ataupun sebaliknya bagi warga Yogyakarta yang hendak bepergian ke luar daerah.


Baca selengkapnya di artikel "Pengelola Hotel di Jogja Wajib Minta Hasil Test Antigen/PCR ke Tamu", 

#tirto

Sabtu, 21 November 2020

Gunung Merapi Luncurkan Guguran Material Ke Kali Lamat Sejauh 1 Km

Gunung Merapi Luncurkan Guguran Material Ke Kali Lamat Sejauh 1 Km

 Gunung Merapi mengeluarkan guguran material ke arah hulu Kali Lamat pada Minggu (22/11/2020) pukul 06.48 WIB.

Foto udinmaker

Gunung Merapi mengeluarkan guguran material ke arah hulu Kali Lamat pada Minggu (22/11/2020) pukul 06.48 WIB pagi tadi. Guguran tersebut meluncur dengan jarak satu kilometer.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyatakan guguran material Gunung Merapi yang menuju ke arah Kali Lamat yang melintasi wilayah Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah tersebut teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi atau Pos PGM Babadan.

"Guguran teramati satu kali jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah hulu Kali Lamat pada Minggu  pukul 06.48 WIB pagi," ujar Hanik melalui keterangan tertulisnya pada Minggu (22/11/2020).

Lebih lanjut dijelaskan, guguran material ke arah Kali Lamat yang berasal dari Gunung Merapi yang kini berstatus siaga level tiga tersebut juga terdengar hingga wilayah Kaliurang, Pakem, Sleman. Walaupun, suara guguran tidak terlalu kencang. "Terdengar lemah satu kali dari Kaliurang," imbuhnya.

Pengamatan Visual

Berdasarkan catatan dari BPPTKG, yakni periode pengamatan Gunung Merapi pada Sabtu (21/11) sejak pukul 00.00 hingga 24.00 WIB, Merapi tercatat mengeluarkan sebanyak 60 kali gempa guguran.

Selain gempa guguran, Merapi juga terpantau menunjukkan sebanyak 314 gempa hybrid atau fase banyak, 35 kali gempa vulkanik dangkal, dan 63 kali gempa embusan.

Tidak hanya itu, berdasarkan pengamatan visual yang dilakukan oleh BPPTKG, Merapi juga mengeluarkan asap warna putih dengan intensitas sedang dengan ketinggian 50 meter di atas puncak," sambung Hanik.

Soal deformasi, BPPTKG juga menyebutkan jika berdasarkan periode pengamatan Gunung Merapi pada Sabtu (21/11) sejak pukul 00.00 hingga 24.00 wib, laju rata-rata deformasi Gunung Merapi sebesar 12 cm per harinya. Laju rata-rata diukur dengan menggunakan electronic distance measurements (EDM) dari Pos PGM Babadan.

#Solopos 


Rabu, 18 Maret 2020

Info 9 Situs Pantau Penyebaran Corona

https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/01/27/05b72a8a-8152-4050-be05-40a553c51e8e_169.png?w=700&q=90

Wabah virus corona (COVID-19) kini dinyatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai pandemi global. Oleh karena itu beberapa instansi pemerintah maupun organisasi dunia memfasilitasi sebuah platform untuk masyarakat bisa memantau penyebarannya.

Peta penyebaran wabah virus corona dibuat agar tersedianya informasi tentang perkembangan virus ini seperti berapa orang yang terinfeksi, jumlah yang sembuh, dan juga angka korban yang meninggal.

Berikut 9 situs untuk memantau penyebaran virus corona atau COVID-19 terpercaya :

1. Situs milik Pemprov DKI Jakarta
Situs yang bekerja secara real time ini bisa diakses di https://corona.jakarta.go.id/. Selain peta penyebaran virus corona di DKI Jakarta, informasi tentang lokasi mereka yang positif COVID-19 dan mereka yang menunggu hasil test. Menyertakan pula nomor telepon yang bisa dihubungi sebagai usaha Jakarta Tanggap COVID-19.

2. Situs milik Pemprov Jawa Barat
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) akhirnya meluncurkan situs peta sebaran virus corona COVID-19 di tanah pasundan. Nama situsnya https://pikobar.jabarprov.go.id. Selain data terbaru penyebaran virus corona atau COVID-19 di Jawa Barat, disertakan juga nomor telepon untuk kondisi darurat dan menanyakan pertanyaan umum.


3. Situs milik Johns Hopkins University and Medicine
Peta dunia penyebaran virus corona atau COVID-19 bisa diakses di https://coronavirus.jhu.edu/map.html. Coronavirus Resource Center ini adalah peta interaktif yang memungkinkan pengguna mendapat informasi terkini, sekaligus bertanya informasi seputar virus corona.

4.. Situs milik WHO

Bagi yang menginginkan informasi dari badan kesehatan dunia WHO bisa klik di https://experience.arcgis.com/experience/685d0ace521648f8a5beeeee1b9125cd. Situs ini juga menyediakan grafik kasus virus corona atau COVID-19 tiap hari.

5. Situs milik Healthmap

Situs penyebaran virus corona atau COVID-19 milik healthmap bisa diakses di https://www.healthmap.org/covid-19/. Situs ini memberikan animasi penyebaran virus corona mulai dari China dan negara lain. Pengguna juga bisa mengetahui siapa saja yang menyumbang informasi dalam situs tersebut.

6. Situs milik Nextstrain

Situs penyebaran virus corona atau COVID-19 dari nextstrain bisa diklik di https://nextstrain.org/. Situs ini agak teknis karena menyediakan perubahan genom dari virus COVID-19. Informasi dalam situs menjabarkan kondisi virus mula dari saat ditemukan kali pertama di Wuhan hingga menyebar di seluruh dunia.

7. Situs milik CDC

Peta penyebaran virus corona atau COVID-19 milik Centers for Disease Control and Prevention (CDC) bisa diakses di https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/cases-updates/world-map.html. Di sini juga ada informasi yang paling dasar dan teknis, untuk mencegah infeksi virus corona atau COVID-19.

8. Situs milik Microsoft

Microsoft menyediakan peta interaktif Bing map yang menyediakan informasi penyebaran virus corona di dunia. Untuk mengakses informasi ini cukup klik di https://www.bing.com/covid. Sumber informasi diambil dari WHO, CDC, badan kesehatan Eropa ECDC, dan Wikipedia.

9. Situs milik New York Times
Sebagai media yang menjadi sumber informasi. New York Times juga membuat hal serupa melalui tautan https://www.nytimes.com/interactive/2020/world/coronavirus-maps.html tersedia bagi yang ingin mengetahui informasi penyebaran virus corona di dunia. Informasi juga tersedia dalam bentuk grafik dan charts yang mudah dibaca.

Sumber CNBC Indonesia -  Arif Budiansyah

Siklus 100 Tahun Benarkah Hanya Kebetulan?

Virus Corona Seolah Seperti Settingan, Sejarah Mencatatkan Setiap 100 Tahun Sekali Muncul Wabah Pada Tahun yang Berakhir dengan Angka 20, Benarkah Hanya Kebetulan?

Wabah berulang setiap 100 tahun sekali. Kolase/Intisari onlin

Virus corona mungkin menjadi wabah terbesar pada era modern ini, namun kenyataanya ada wabah serupa yang pernah terjadi pada masa lalu.

Penyabaran pandemik mematikan ternyata seperti kasus berulang dan terjadi sejak 400 tahun silam.
Mengutip knowledgetime, virus corona merupakan wabah pandemik mematikan terbesar keempat sejak pertama kali muncul tahun 1720 silam.
Virus pandemik dalam sejarah manusia tercatat datang setiap 100 tahun sekali, uniknya dengan dua angka pada tahun terakhirnya 20.

Misalnya pada tahun 1720, kemudian berulang tahun 1820, 1920, kemudian terakhir adalah wabah virus corona tahun 2020.
Hingga kini penyebaran virus ini terus meningkat, meskipun di negara asalnya China justru mengalami penurunan.
Sementara berikut ini ada setidaknya kasus wabah berulang yang terjadi sejak tahun 1720 dan berulang setiap 100 tahun hingga 2020, munculnya virus corona.
Simak di bawah ini:

1. Tahun 1720 wabah Marseille
Wabah Marseille tahun 1720
 Wabah Marseille tahun 1720 - Tribun Batam

Pada tahun 1720 sebuah wabah muncul dengan sekala besar yang disebut penyakit pes atau dikenal dengan The Great Plague of Marseille.
Catatan menunjukkan bahwa penyakit ini membunuh sekitar 100 ribu orang di Marseille, Prancis pada saat itu.
Menurut keterangan, penyakit itu disebarkan oleh lalat yang terinfeksi virus ini kemudian di bawa ke manusia.
Meskipun jumlah kematiannya besar, wabah ini pulih dengan cepat dan aktivitas ekonomi pulih dalam beberapa tahun karena perdagangan Hindia Barat dan Amerika Latin.


2. Pandemi Kolera Pertama 1820
Wabah Kolera 1820Wabah Kolera 1820 - Tribun Batam 
Tahun 1820, sebuah pandemu kolera terjadi, penyebarannya di Asia, wilayah Asia Tenggara adalah kawasan paling terdampak oleh kasus ini.
Negara itu adalah, Thailand, Indonesia dan Fiilipina.
Dicatatakan sekitar 100.000 orang di Asia meninggal akibat bakteri ini.
Pandemik ini berawal dari kualitas air minum dari air danau yang terkontaminasi dengan bakteri ini.


3. Flu Spanyol Tahun 1920
Wabah Flu SpanyolWabah Flu Spanyol - Tribun Batam  
Flu Spanyol adalah wabah yan menjadi cikal bakal virus flu H1N1 yang telah mengalami mutasi genetik, dan membuatnya lebih berbahaya daripada virus normal. Virus ini menginfeksi sekitar 500 juta orang dan membunuh 100 juta orang di seluruh dunia.
Pandemi ini dikenal sebagai wabah paling mematikan dalam sejarah manusia.
Bahkan virus corona mungkin belum ada apa-apanya dibandingkan dengan wabah ini.


4. Virus Corona Tahun 2020
Ilustrasi virus CoronaIlustrasi virus Corona

100 tahun sejak Flu Spanyol, sebuah virus muncul di Wuhan China dengan nama virus corona.
Wabah yang kini sudah menewaskan, sekitar 3.000 manusia, dan menginfeksi sekitar 100.000 orang di seluruh dunia.
Wabah virus corona baru yang mematikan mulai merajalela. Dalam hitungan hari, jumlah yang terinfeksi meningkat tiga kali lipat dan jumlah kematian terus meningkat.
Jadi apakah ini semacam kebetulan, sepertinya wabah pandemi mematikan selalu terjadi setiap 100 tahun sekali, lalu apa yang sebenarnya terjadi? hanya Tuhan yang tahu segalanya.


#Afif Khoirul M - Intisar

Sabtu, 07 Maret 2020

Taxi Drone Pertama di Indonesia Diuji Coba

Taxi Drone Pertama di Indonesia Diuji Coba, Ini Penampakannya


Frogs 282 Drone Taxi Pertama di Indonesia Uji Terbang di Lanud Gading, Playen, Gunungkidul Sabtu (7/3/2020)(KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO)

Drone berpenumpang yang diklaim pertama di Indonesia buatan start up dari Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Frogs Indonesia, diuji coba di Lapangan Udara Gading, Playen, Gunungkidul, Yogyakarta, Sabtu (7/3/2020). Dari pengamatan Kompas.com  di Lanud Gading, sejumlah karyawan dari Frogs Indonesia mempersiapkan drone dengan merakit satu persatu bagian drone. Baca juga: Istri Diduga Selingkuh, Suami Robohkan Rumah dengan Ekskavator Selama hampir 1,5 jam persiapan, " taxi drone" itu kemudian diuji coba di landasan pacu.

Setelah delapan mesin berputar, drone terlihat terbang beberapa sentimeter dari permukaan tanah. Beberapa teknisi sempat menghentikan dan memeriksa drone tersebut setelah beberapa kali percobaan. Co Founder Frogs Indonesia Asro Nasiri mengatakan, taxi drone ini merupakan generasi kedua dari drone sebelumnya.

Drone ini mampu mengangkut dua orang dengan berat 200 kilogram. "Namanya itu Frogs 282, yang berarti dua penumpang dengan delapan mesin, dan merupakan generasi kedua," kata Asro saat ditemui di Lanud Gading, Sabtu.

Riset pembuatan drone dilakukan sejak 2017. "Uji coba memang tidak boleh tinggi ya, karena harus melewat beberapa proses," ucap Asro. Chief Technology Official (CTO) Dedi Satria Maulana mengatakan, uji coba tahap pertama untuk menemukan sejumlah masalah di drone tersebut.

Pihaknya cukup puas karena delapan mesin drone sudah bisa bekerja untuk mengangkat bodi drone.
"Ada beberapa para meter masukkan yang penting semua motornya berfungsi. Dan motornya cukup kuat untuk mengangkat wahana, beberapa sentimeter di atas tanah," ucap Dedi. "Limit motornya perlu kita naikkan karena mengingat di sini kemungkin karena dingin dan agak lembab udaranya, jadi masa jenis udara agak berat," kata Dedi. Dedi menambahkan, motor udara drone kurang bisa stabil. "Tapi sudah terangkat sudah cukup kuat," ucap Dedi menambahkan. Pihaknya akan melakukan perbaikan dan segera kembali melakukan uji coba.


Sumber kompas.com
#TaxiDrone