Jumat, 27 September 2019

Malioboro Coffee Night 2019 Kembali Hadir

 


Malioboro Coffee Night kembali digelar untuk kali ketiga yakni dalam menyambut HUT ke 263 Kota Yogyakarta dan juga Hari Batik Nasional.

Ketua Panitia Malioboro Coffee Night, Anggi Dita menjelaskan rangkaian acara dimulai pada 30 September hingga 2 Oktober mendatang.
"Berbeda dari tahun sebelumnya, Malioboro Coffee Night pada 2 Oktober nanti, kami akan membagikan kopi gratis mulai jam 20.00 hingga 03.00. Kalau tahun lalu jumlahnya 26.200 cup sesuai dengan HUT 262 Kota Yogyakarta, untuk tahun ini jumlahnya tak terbatas," bebernya saat Jumpa Pers di Batik Adiningrat Yogyakarta, Rabu (25/9/2019).

Anggit menjelaskan, untuk titik kegiatan Malioboro Coffee Night tahun ini, akan ada di tiga lokasi yakni Loko Coffee Shop, Malioboro Mall, dan Kepatihan.
Event yang diselenggarakan dalam menyambut Hari Batik Nasional itu pun, akan kental dengan nuansa batik.
Anggit menyampaikan bila tahun lalu identitas batik melekat pada apron masing-masing peserta Malioboro Coffee Night, maka tahun ini mereka akan mengenakan seragam baju batik.
"Ada 110 tenant pegiat kopi dari seluruh Indonesia, 60 tenant merupakan perwakilan dari Yogya. Sementara lainnya dari seluruh pegiat kopi di Indonesia," jelasnya.
Ia menjelaskan, bahwa dari tahun ke tahun geliat kopi nusantara yang tercurah dalam Malioboro Coffee Night mendapatkan apresiasi yang tinggi.
Tidak hanya dari kalangan pegiat maupun pecinta kopi nusantara, namun juga dari luar negeri.

“Wisatawan mancanegara banyak yang tertarik, misalkan Malaysia dan Singapura yang setiap tahun menunggu acara ini dan mereka hadir menemui kita," terang Anggit.
Perwakilan Pegiat Kopi Yogyakarta, Agus Prasetyo mengetakan bahwa sebenarnya Yogya tidak memiliki kebun kopi yang dikembangkan secara masif namun memiliki event kopi yang diminati banyak orang.
"Kopi sejak 2012 mampu menghidupi orang banyak selain palawija. Maka secara makro mendukung program pemerintah pusat. Kemudian untuk tingkat konsumsi kopi di Indonesia masih rendah meski hasil panen sudah berlimpah yakni hanya 1,3 kilogram per tahun," bebernya.
Sementara itu, Perwakilan Komunitas Kopi Malioboro Coffee Night akan menampilkan Bursa Kopi pada 30 September hingga 1 Oktober yang bertempat di Loko Coffee Shop.
"Kami mengajak 20 perwakilan provinsi di Indonesia. Mulai Aceh, Palembang, Bengkulu, Jabar, Jateng, Toraja, Papua, dan lain-lain," sebutnya.
Selain Bursa Kopi, pada waktu dan tempat yang sama, Sam mengatakan akan digelar Jogja Aeropress Championship atau kompetisi teknik menyeduh kopi di mana hasil kopi seduhan akan dinilai oleh sembilan dewan juri dan seduhan terbaik akan melaju ke Aeropress Championship.
"Peserta Jogja Aeropress Championship ini 70 persen berasal dari Yogya, sisanya yakni 30 persen berasal dari Kalimantan, Sumatera, Jakarta, Bali, Toraja, dan lain-lain," urainya.
Selain itu, dalam Malioboro Coffee Night juga menampilkan bintang tamu yang juga merupakan pegiat kopi yakni Katon Bagaskara, Langit Sore, Toni Wahid, budayawan, dan para seniman.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar