Sabtu, 10 Juni 2017

Inilah desain NYIA (Bandara Internasional Baru Yogyakarta), yang saat ini sedang dibangun di Kabupaten Kulon Progo

Dari Atas, Bandara Kulonprogo Jogja tampak seperti Hamparan Kain Batik

PT Angkasa Pura I mulai mensosialisasikan desain New Yogyakarta International Airport (NYIA), Kulon Progo, Yogyakarta. Dari desain yang disosialisasikan itu, NYIA akan dibangun dengan mempertimbangkan nuansa khas Yogyakarta. Penumpang pesawat dari ketinggian bisa menikmati bandara layaknya menikmati hamparan jarik atau kain batik bermotif kawung.








Dalam acara ‘Babar Gambar Bandara Anyar’, pemenang basic design contest, yakni PT Virama Karya, menyampaikan rencana desainnya. Airport planner PT Virama Karya, Benyamin Aris Nugroho, mempresentasikan desainnya di depan sejumlah budayawan, antropolog, dan beberapa pejabat PT AP I di Yogyakarta, Jumat (17/3/21017). Dalam kesempatan itu dipaparkan sejumlah gambar rencana desain yang telah dibuat. Sebagai transfer place, kata Benyamin, pihaknya tak lagi hanya memikirkan gedung. Bandara NYIA akan disebut sebagai pintu gerbang dari Yogyakarta yang mewakili identitas seluruh penghuni di dalamnya dan memberikan latar pengalaman baru bagi para tamunya.

Mengenai konsep arsitektur, Benyamin menyatakan NYIA akan menjadi galeri seni. Interiornya akan menyampaikan berita tentang Yogyakarta dan Kulon Progo. Glagah dan gumuk sebagai interprestasi tentang Yogyakarta bagian selatan akan dihadirkan. Di sela ornamen glagah, akan diselipkan simbol bunga Wijaya Kusuma yang bemakna budaya Yogyakarta sudah terbangun ribuan tahun lalu dan terus ada di masa yang akan datang jika generasi penerus tetap menjaga dan memperkaya budaya tersebut.

Penggunaan produk lokal seperti tegel kunci penuh motif juga rencananya akan menambah suasana khas Yogyakarta. Benyamin juga menyampaikan ada artwork berupa lampu-lampu berpola batik motif truntum yang akan bergerak mengarahkan penumpang ke arah tertentu. Artwork ini akan secara semiotik dapat mengarahkan penumpang. Dengan demikian, meskipun ada petunjuk berupa tulisan tapi penumpang bisa tahu ke arah tanpa perlu membaca itu.

Sedangkan bagian atap bandara akan didesain dengan motif batik motif kawung yang merupakan simbolisasi pencapaian menuju hakikat Ketuhanan Yang Maha Esa.

Teks : detik.com | foto fb seasia